Tekno

China dorong sikap adil AS soal masa depan TikTok

Istanbul (KABARIN) - Pemerintah China berharap penanganan nasib TikTok di Amerika Serikat bisa berjalan adil dan tetap sejalan dengan aturan hukum yang berlaku di China. Harapan ini muncul setelah pengelolaan aplikasi berbagi video tersebut dialihkan ke pihak Amerika Serikat menjelang libur Natal 2025.

Juru bicara Kementerian Perdagangan China He Yongqian menyampaikan bahwa solusi yang diambil seharusnya memperhatikan kepentingan semua pihak secara seimbang. Ia menyebut hal itu selaras dengan hasil komunikasi lewat sambungan telepon antara pemimpin kedua negara.

Sebelumnya, tim ekonomi dan perdagangan dari China dan Amerika Serikat telah mencapai kesepahaman awal. Kesepakatan tersebut menjadi kerangka dasar untuk menyelesaikan persoalan TikTok melalui kerja sama yang dilandasi saling menghormati serta dialog yang setara.

He menegaskan, China berharap Amerika Serikat bisa berjalan searah dan konsisten menjalankan komitmennya. Menurutnya, penting bagi AS untuk menciptakan iklim usaha yang "adil, terbuka, transparan, dan nondiskriminatif" bagi perusahaan asal China yang beroperasi di sana.

Selain itu, Amerika Serikat juga diharapkan ikut menjaga hubungan perdagangan dan ekonomi kedua negara agar tetap "stabil, sehat, dan berkelanjutan."

Dalam perkembangan terbaru, TikTok telah menandatangani kesepakatan penjualan operasinya di Amerika Serikat kepada perusahaan patungan baru yang dipimpin oleh pihak Amerika. Kesepakatan ini turut melibatkan perusahaan teknologi besar Oracle dan ditujukan untuk mengamankan keberlangsungan TikTok di pasar AS.

Langkah tersebut diambil sebagai respons atas undang undang yang disahkan Amerika Serikat tahun lalu. Aturan itu mewajibkan ByteDance sebagai induk TikTok asal China untuk melepas 80 persen asetnya di Amerika Serikat. Jika kewajiban itu tidak dipenuhi, TikTok terancam dilarang beroperasi di seluruh wilayah AS.

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025
TAG: